Pages

Thursday, June 25, 2020

Analisa Penambahan Feedwater Heater Pada Siklus Rankine


Feedwater adalah system pemanasan air dengan mengambil steam dari HP, air dijaga dalam kondisi cair jenuh dengan tekanan dijaga sama dengan tekanan boiler sebesar 80 bar dengan mekanisme pompa feedwater. Air feedwater sebelumnya telah mengalami treatment di dearator dengan mekanisme feedwater di spray dari atas sehingga O2 terlarut akan tereduksi karena kontak dengan steam yang diekstrak dari LP steam dari arah berlawanan. Beberapa variasi parameter dalam contoh kasus ini untuk menghasilkan nilai efisiensi optimum adalah;
1.      HP Heater (feedwater heater) dengan variasi yang akan diekstrak dari HP dengan asumsi temperature steam keluar heater sebesar 200oC dengan kenaikan temperatur fluida sebesar 20oC. Nilai tekanan steam yang diekstrak akan mengikuti besarnya perbandingan antara tekanan flasheater dengan tekanan boiler untuk menghasilkan nilai efisiensi optimum. Rasio optimum pemanasan feedwater heater dengan membandingkan dengan tekanan boiler (main steam) menghasilkan data sebagai berikut;

Pressure Reheat (bar)
Pressure Boiler (bar)
PRH/PB
Efesiensi Gross (â´„Gross %)
Efesiensi Nett (â´„Nett %)
pompa 5 (kw)
pompa 13 (kw)
pompa 14 (kw)
MW
18
80
0.225
W
W
W
W
W
W
19
80
0.2375
43.774
43.184
852.77
82.15
816.61
129.941
20
80
0.25
43.763
43.172
852.98
82.17
816.61
129.91
21
80
0.2625
43.751
43.161
853.17
82.19
816.61
129.881
22
80
0.275
43.741
43.15
853.35
82.21
816.61
129.853
23
80
0.2875
43.73
43.14
853.53
82.22
816.61
129.826
Tabel 3. Rasio Pressure Feedwater heater dan Pressure Boiler

Rasio uap pemanasan feedwater heater yang digunakan memiliki nilai 0,23 atau tekanan feedwater sebesar 19 bar (nilai dibawah 18 bar menunjukkan perhitungan warning) terhadap tekanan boiler. Hal ini menunjukkan bahwa laju aliran massa dengan hasil optimum didapat ketika ekstraksi dari steam turbin sekitar 23% dibandingkan jumlah aliran massa uap yang memasuki turbin uap dengan net efisiensi tercapai sebesar 43,18%. Semakin tinggi laju aliran massa yang diekstrak untuk feedwater heater relative meningkatkan daya pompa yang dibutuhkan.
2.      Variasi temperature steam keluar feedwater heater HPH (Tout 2) berada di kisaraan antara 180oC hingga 209oC, nilai diluar itu terbaca warning di cycle tempo. Nilai yang diambil yang paling optimum yaitu 181oC dengan efisiensi 43.189%, hanya naik sedikit dibanding pengaturan laju alir massa uap untuk pemananasan di feedwater heater.

 Tout2 (°C)
Efisiensi (â´„
180
W
181
43.189
183
43.189
185
43.188
190
43.187
195
43.186
200
43.184
209
43.182
210
W
Tabel 4. Variasi Tout2 terhadap Efisiensi

3.      Variasi rasio tekanan LP heater terhadap tekanan LP yang telah diekstrak untuk mengahasilkan nilai efisiensi paling optimum. Tekanan reheat (LP heater) dibatasi dengan tekanan maksimum yang diekstrak yaitu 18,8 bar. Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut;
Pressure LP Heater (bar)
Pressure LP Steam (bar)
PRH/PLP
Efesiensi Gross (â´„Gross %)
Efesiensi Netto (â´„Nett %)
0
18.8
0
W
W
1
18.8
0.053191
W
W
2
18.8
0.106383
43.842
43.252
3
18.8
0.159574
43.779
43.189
4
18.8
0.212766
43.773
43.143
5
18.8
0.265957
43.697
43.107
6
18.8
0.319149
43.668
43.077
8
18.8
0.425532
43.621
43.03
Tabel 5. Variasi rasio tekanan LP heater

Dari data diatas menunjukkan semakin kecil laju aliran massa atau tekanan yang diekstrak dari LP steam maka akan semakin naik efisiensi yang dihasilkan (43,25%). Pada tahap ini fluida dijaga dalam kondisi cair jenuh dan dinaikkan temperature secara bertahap (perubahan 20oC) melalui LP heater. Laju alir masa uap LP yang diekstrak menunjukkan kesesuaian atau jumlah uap yang dibutuhkan telah optimum untuk menaikkan temperature sesuai nilai yang diharapkan.
4.      Variasi rasio tekanan yang diekstrak dari LP steam ke deaerator, juga dibatasi tekanan maksimum LP steam sebesar 18,8 bar menghasilkan data sebagai berikut;
Pressure LP - extracted (bar)
Pressure LP Steam (bar)
PRH/PLP
Efesiensi Gross (â´„Gross %)
Efesiensi Netto (â´„Nett %)
0
18.8
0
W
W
1
18.8
0.053191
42.919
42.369
2
18.8
0.106383
43.406
42.848
3
18.8
0.159574
43.626
43.061
4
18.8
0.212766
43.744
43.174
5
18.8
0.265957
43.81
43.236
6
18.8
0.319149
43.846
43.268
7
18.8
0.37234
43.862
43.281
8
18.8
0.425532
43.864
43.28
8
18.8
0.425532
43.864
43.28
10
18.8
0.531915
43.842
43.252
11
18.8
0.585106
W
W
Tabel 6. Rasio Tekanan LP Steam ke Dearator
Variasi rasio antara tekanan LP steam yang diekstrak ke dearator terhadap LP steam menunjukkan tekanan yang diekstrak ke dearator paling optimum di 7 bar dengan laju alir massa 15,54 kg/s dan efisiensi yang dicapai 43,281% dengan daya keluar turbin sebesar 133,262 MW.
              
Pemodelan siklus rankine dengan reheat dan preheater melalui software cycle tempo sebagai berikut;
Gambar. 3 Siklus Rankine dengan Cycle tempo

Diagram T-S yang dihasilkan dari cycle tempo siklus rankine reheat dan preheat adalah sebagai berikut;
Gambar. 4 Diagram T-S Reheat dan Preheat


Diagram T-S diatas menunjukkan siklus rankine, boiler beroperasi dengan tekanan 80 bar dan menghasilkan uap superheated dengan temperature 480oC. Uap ini masuk ke turbin stage pertama atau turbin sisi HP dan sebagian kecil uap sisi HP ini diekstrak ke system HP heater (feedwater system) untuk memanaskan air (cair jenuh) dari deaerator sebelum diumpamkan ke boiler, bertujuan untuk mengefesiesikan kalor yang terserap kedalam fluida kerja steam turbin. Steam keluar turbin stage pertama (HP turbin) dilakukan proses reheat atau pemanasan ulang dengan temperature 440oC dan tekanan paling efisin di 18.8 bar sampai 19 bar. Uap ini diumpankan ke stage dua turbin atau turbin LP dan menghasilkan daya total (HP dan LP) sekitar 133 MW, uap keluaran turbin tekanan tinggi (HP) memiliki tekanan dan temperatur yang lebih rendah daripada uap utama dan mengalami penurunan namun masih belum mencapai titik saturasinya sehingga bisa dimanfaatkan kembali ke turbin tekanan rendah (LP turbin). Keluaran turbin LP fluida dijaga dalam keadaan compressed liquid dengan tekanan 0,08 bar dan temperature berkisar 41oC.
               Fluida cair jenuh dari kondensor secara bertahap mengalami pemanasan awal melalui LP heater dan kenaikkan tekanan melalui mekanisme pompa kondensat. Fluida cair jenuh ini juga dilakukan hingga mencapai tekanan boiler sebesar 80 bar dengan mekanisme pompa feedwater. Air feedwater sebelumnya telah mengalami treatment di dearator dengan mekanisme feedwater di spray dari atas sehingga O2 terlarut akan tereduksi karena kontak dengan steam yang diekstrak dari LP steam dari arah berlawanan. Keuntungan utama dari adanya reheat dan preheat baik HP dan LP adalah untuk memperbaiki kualitas uap dan meningkatkan penyerapan kalor (Q) pembakaran bahan bakar sehingga menghasilkan efisiensi siklus rankine yang lebih tinggi.
Nilai optimasi parameter rasio tekanan uap yang diekstrak terhadap main steam (HP, LP steam) menghasilkan efisiensi sebesar 43,25%, masing-masing nilai tersebut terdapat dalam tabel berikut;
HP Heater
LP Heater
Reheat
Deaerator
Tekanan (bar)
Massa
(kg/s)
Tekanan
 (bar)
Massa
(kg/s)
Tekanan
(bar)
Massa
(kg/s)
Tekanan
(bar)
Massa (kg/s)
19
4.142
2
3.097
18.8
99.558
7
15.540
Tabel 6. Resume Parameter Tekanan dan Laju Alir Massa Steam Terekstraksi
Efisiensi awal tanpa reheat maupun preheat efisiensi yang dicapai 37,085% setelah ditambah dengan reheat dan turbin menjadi dua tingkat efisiensi mencapai 40,47%. Sedangkan setelah ditambah dengan preheat, efisiensi dapat mencapai 43,281%. Sehingga ketika dilakukan reheat efisiensi mengalami kenaikan 9% dan setelah ditambah reheat dan preheat efisiensi mengalami kenaikan sekitar 17% dengan daya sebesar 133 MW.