Pages

Showing posts with label six sigma. Show all posts
Showing posts with label six sigma. Show all posts

Saturday, January 8, 2022

Menurunkan Kegagalan Start Gas Turbine Dengan Metode Lean Six Sigma di PLTGU Muara Tawar Blok 1

PLTGU Muara Tawar sebagai unit peaker (yang beroperasi pada beban puncak), dioperasikan dengan menggunakan pola start-stop, sehingga dituntut mempunyai kesiapan dan keandalan yang tinggi untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik. Bidang pemeliharaan bekerja untuk menunjang operasional unit pembangkit guna memenuhi kontrak kinerja yang telah dibuat antara Unit Pembangkitan dan pelanggan (dalam hal ini PT. PLN Persero). Pemeliharaan dalam pembangkitan berfungsi untuk menjamin peralatan dapat bekerja dengan baik, sehingga unit bisa beroperasi dengan maksimal dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. 

Pemeliharaan meliputi segala aktifitas yang terlibat dalam peralatan dengan aturan kerja yang berlaku. Aktifitas pemeliharaan pada unit pembangkit bertujuan untuk mengembalikan performance mesin, memperbaiki efisiensi, meningkatkan faktor ketersediaan (Availability Improvement) dan meningkatkan keandalan (Reliability Improvement). 

    



        Data kegagalan start tahun 2018-2019 dalam tabel  7 menunjukkan jenis kegagalan start yang paling dominan adalah gagal start DN/DT atau pelambatan percepatan turbin (low acceleration) ketika proses start up.  DN/DT atau low acceleration merupakan bagian proteksi turbin untuk mencegah kerusakan material hot part (blade turbine) akibat temperatur pembakaran di awal start lebih dari 450°C.


        Setelah dianalisa dengan menggunakan rumus Pareto, gagal start berpengaruh 50% lebih dari jumlah gangguan yang terjadi di tahun 2018-2019 di Blok 1. Sehingga untuk menjaga nilai kesiapan dan keandalan unit sesuai dengan kontrak kinerja, perlu dilakukan optimalisasi tindakan preventif untuk mendeteksi lebih dini gangguan serta mencegah kegagalan pada sistem atau peralatan-peralatan yang mengakibatkan kegagalan start. 

        Untuk mengatasi permasalahan gagal start, maka harus dipilih metode yang sesuai dengan operasi unit pembangkit. Six sigma adalah suatu metodologi sistematis yang berfokus pada faktor kunci yang mengendalikan performansi suatu proses, mengaturnya pada tingkat yang paling baik dan menjaganya agar tetap berada pada level tersebut. Lean adalah suatu metodologi sistematik untuk mengurangi kompleksitas dan melancarkan proses dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi sumber dari pemborosan (waste) dalam proses, karena pemborosan bisa mengakibatkan macetnya aliran. Pendekatan Lean bertujuan untuk menghilangkan pemborosan, memperlancar aliran material, produk dan informasi serta peningkatan secara terus-menerus. Sedangkan pendekatan six sigma untuk mengurangi variasi proses, pengendalian proses dan peningkatan terus menerus. Integrasi antara Lean dan Six sigma akan meningkatkan kinerja melalui peningkatan kecepatan dan akurasi (zero defect).

Tahapan Six sigma     Lean six sigma secara proses terdiri dari beberapa fase yang dikenal dengan istilah DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control).

  1. Define adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan dan mengetahui CTQ (Critical to Quality).
  2. Measure adalah fase mengukur tingkat kecacatan produksi maupun proses.
  3. Analyze adalah fase menganalisis faktor-faktor penyebab masalah/cacat.
  4. Improve adalah fase meningkatkan proses dan menghilangkan faktor-faktor penyebab cacat.   
  5. Control adalah fase mengontrol kinerja proses dan menjamin cacat tidak muncul.

detail analisa dan hasil rekomendasi ada di buku ini, sila mampir perpustakaan unit muara tawar.