Pages

Friday, October 6, 2017

Rekap september 2017

akhir bulan sih tanggal 30 september 2017 Rayyan ulang tahun yang ketiga. Sepeti biasa tidak usah dirayakan, paling bagi-bagi nasi kotak aja ke panti asuhan, biar ngajarin berbagi ke orang kurang mampu. ya walaupun banyak juga yng ngucapin sih, tapi kayaknya rayyan cuek aja, belum ngerti juga apa itu ulang tahun kan.
Alhamdulillah si rayyan barusan sembuh dari sakit, typus jeh gegara makan di warung sembarangan di area taman mini. Catatan saja kalau mau kesana dan harus makan siang atau nyemil, mending bawa sendiri atau beli di tempat yang kita yakin bersih, misal CFC yang bertebaran di Taman Mini.
Trus apalagi, oiya alhamdulillah permasalahan bab mulai teratasi, cebok di kloset dan pup di kloset juga, kan luar biasa ya kalau ingat betapa susahnya ngajarin untuk urusan yang satu ini.

Saturday, November 22, 2014

Beberapa Koleksi Foto

Beberapa tahun yang lalu sih sempat kena virus fotografi dengan camera pertama canon 1000D masih murah meriah sih harganya dan tentu saja harganya sebanding dengan kualitas yang dihasilkan. Jadi jangan dibandingkan dengan hasil kamera canggih semisal 5D. Sempet juga bikin klub fotografi di kantor PJB Photozone namanya dan sudah lumayan banyak yang gabung sebagai fotografer atau sekedar menikmati hasil jepretan yang rutin diupload di grub FB. Ada beberapa foto hasil jepretan kamera jadul 1000D yang sempat diupload diantaranya;

Ini hasil foto siluet pertama yang berhasil setelah beberapa kali ambil gambar. Lokasinya sih sekarang yang sudah didirikan PLTGU Blok 5. Ambil foto siluet itu terkadang harus tergantung waktu dan cuaca.


Kalau foto ini diambil di museum Louvre di Paris pas siang hari saat musim semi. Rada panas sih sebenarnya cuaca tapi tiupan angin lumayan dingin dengan cuaca yang lumayan cerah. 

Foto ini diambil dari lantai 2 masjid Istiqlal dan sebenanrnya ada foto lain yang menggambarkan suasana Masjid Istiqlal seusai shalat Idul Adha.

Kalau ini lagi-lagi diambil di kawasan Museum Louvre, dapat kesempatan keliling negara Perancis saat training.

Benteng Belfort kalau kami menyebutnya, kawasan di utara perancis yang dekat dengan negara swiss. Jadi fiti ini diambil dari atas kawasan benteng Belfort.

Bunga Tulip ini sih kalau tidak salah di foto ketika akan memasuki area Menara Eiffel. Untung saja lagi musim semi jadi pas bunga-bunga sedang tumbuh.

Menara Eiffel di malam hari, bahkan lebih tepatnya gambar ini diambil pas jam 12 malam. Jadi kalau malam hari tiap jam menara Eiffel akan mempertunjukkan atraksi lampu-lampu yang terlihat dari penjuru kota Paris. 

Kembali ke dalam negeri, foto ini diambil di daerah Sleman Yogyakarta tepatnya di kawasan Kali Adem sebelum terjadinya letusan Gunung Merapi. Terlihat truk-truk pengangkut pasir kualitas satu hilir mudik menambang dan mangangkut pasir. Sekarang kawasan ini sudah tertutup material erupsi Gunung Merapi.

Foto Pasar Beringharjo di Yogyakarta, bagi yang ingin berbelanja baju atau batik khas Jogja dengan harga yang bisa ditawar, silahkan berkunjung ke Pasar Beringharjo.

The Jak nih, ketemu pas jalan-jalan ke Kota Tua. Semoga tim mereka mendapat kemenangan dan tidak ada kerusuhan ya gan !.

Foto saat jalan-jalan ke Taman Mini Indonesia Indah di Taman Burung pakainya lensa tele karena tak punya kamera diafragma gede buat ambil gambar bokeh. 

Ini salah satu foto pertama yang diambil dengan kamera pinjaman. Kalau tidak salah pas nikahan si komang di daerah Kuta Selatan dan bunga teratai ini ada di depan rumahnya.



Wednesday, November 19, 2014

CEPSI 2014

Nah CEPSI atau Conference of the Electric Power Supply Industry kali ini adalah yang ke-20, sebelumnya yang menjadi tuan rumah adalah di Indonesia di pulau Bali tepatnya. Untuk kali ini yang menjadi tuan rumah adalah Korea Selatan dan berlokasi di Pulau Jeju. Tema yang diangkat dalam konferensi kali ini adalah "The Role and Responsibilities of the Electric Power Industry to Make a Smart and Green Society". Peserta konferensi ini sendiri berasal dari negara-negara kawasan Asia Pasific dan perwakilan beberapa negara Eropa.

Habis opening Ceremony

Lokasi konferensi  ada di daerah Seogwipo yaitu di Jeju International Convention Center sekitar 20an menit dari tempat nginap di Jeju I've Resort jika naik taxi. Jadi paling lambat harus berangkat sekitar jam 7.30 pagi yang dingin.

 Saat makan siang, tetep cari yang aman..fish..fruit..mineral water

Sesi makan jadi sesi yang penting bagi kami yang parnoan maslah makan, tapi ya ternyata makanan halal yang dijanjikan panitia tidak begitu jelas pembagiannya. Bahkan setelah dibela-belain tanya ke chef langsung melalui mbak-mbak panitia yang kayaknya juga tak paham apa itu makanan halal, jawaban chef nya ya.."sorry we didn't provide halal food yet". Akhirnya ya pilihan jatuh ke sayuran, ikan dan buah, untuk yang daging-dagingan nanti dulu lah. Memang kalau perjalanan ke daerah Asia semacam Korea atau Jepang rada sulit untuk masalah makanan, lebih mudah kalau ke Eropa, minimal bisa nemu kebab di seantero Eropa.

ICC Jeju

Konferensi sendiri dimulai sejak tanggal 26 oktober 2014 dengan agenda registrasi dan welcome dinner sedangkan acara secara resmi dan pembukaan dilakukan keesokan harinya di tanggal 27 oktober 2014 yang dihadiri sekitar 1200 an delegasi dari beberapa negara. Peserta eksibisi dari kalangan industri juga menampilkan beberapa teknologi terbaru khususnya dalam bidang energi terbarukan.

Dapat kesempatan untuk tampil sebagai presenter di hari pertama jadi walau agak deg-deg an tapi 3 hari berikutnya bisa berpikir santai dengan mengikuti acara-acara berikutnya. Tema yang akan dipresentasikan adalah mengenai proyek Compressed Natural Gas di Muara Tawar secara teori dan aplikasi yang ada dilapangan dengan sedikit analisa dari sisi niaga.

Sesi Presentasi

Tiap sesi dalam satu waktu, kebetulan saat itu dapat di Technical Commite 1 jam 16.30 sampai jam 18.00 dengan 5 presenter jadi kira-kira tiap presenter tampil 15 menit saja. Persiapan berbulan-bulan untuk menyiapkan materi akan dipertaruhkan selama 15 menit saja.  Dapat urutan keempat, awalnya rada grogi juga karena yang tampil sebelumnya cukup tinggi jabatannya dan bahkan ada Doktor dari China yang mempresentasikan tentang kebijakan mobil listrik di negara China. Dulu sih mengira sesi presentasi ini akan ngeri banget, tapi setelah dijalani Alhamdulillah bisa dilalui dengan awalan yang sedikit belepotan bahasa Inggrisnya, ya masih kalah kualitas dari sisi bahasa dengan delegasi Philipina, tapi kalau urusan ide, konsep dan penerapan teknologi tenaga listrik sepertinya Indonesia masih berjaya di atas mereka.

 Delegasi Indonesia

Delegasi Indonesia diwakili dari PT PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali dan PT Indonesia Power, dengan penyampaian makalah dalam beberapa kriteria. Semoga bisa berkumpul lagi di CEPSI berikutnya di Thailand. Sesama asia tenggara semoga saja lebih mudah walau mungkin masih akan ketemu kendala bahasa dengan penduduk lokal.

Monday, November 17, 2014

Pulau Marado, pulau paling selatan Korea Selatan


Jadi ceritanya pulau Marado itu pulau yang paling terluar dari Korea Selatan, disebelah selatan sekitar 11 km dari dermaga di daerah Seogwipo dengan perjalanan sekitar 40an menit dengan kapal laut.Mendapat julukan "the most southern point in South Korea" alias yang paling selatan dari korea selatan. 


Peta Pulau Marado

Pulau ini cukup kecil cuma 0.3 km persegi saja sehingga kalau kita jalan kaki muter aja cukup lah sejam waktu yang kita butuhkan. Menurut wikipedia yang kami baca pulau Marado pada awalnya tidak ada penghuninya. Sekarang aja diperkirakan cuma ada 90 orang kayaknya yang jualan makanan dan ada juga yang menjadi nelayan. Dulu namanya Keumdo yang artinya pulau terlarang, akan tetapi akhirnya ada orang yang kesini karena di pulau Jeju orang tersebut tidak punya tanah untuk berladang. 
Prasasti titik ter-selatan


Pulau ini menggunakan perangkat sel surya dan beberapa kincir angin yang dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik bagi mereka. Pulau ini sebagian besar ditumbuhi oleh rumput ilalang dan rerumputan yang terhampar luas.

Tentu kalau datang pas musim semi atau musim panas warna hamparan rumput akan lebih hijau. Tapi kalau datang sekitar akhir oktober kayak kami ya dingin bener terutama tiupan angin yang cukup kenceng disepanjang pulau ini aslinya sih sekitar 15an derajat tapi plus angin kenceng rasanya kayak 9 derajat.

Saturday, November 15, 2014

Jeju I've Resort, Tempat Nginep Kedua

Tempat penginapan yang kedua yaitu Jeju I've Resort di daerah agak ke selatan Sallongnam Ro Seogwipo nama daerahnya. Karena alasan ingin cari tempat yang deket dengan Jeju Int. Convebtion Center makanya kami memutuskan pindah dari Baghdad House. Tampak peta sih deket walau ternyata rada jauh juga dengan lokasi yang juga jauh dari jalan utama, mendaki malahan jalannya dan berada di tengah hutan, kan namanya juga resort. Walhasil transportasi yang kami gunakan adalah taxi dengan biaya sekitar 10rb hingga 13 ribu won sekali jalan ke JICC.
kayak gini nih
Penginapan ini nih yang cocok, fasilitasnya lengkap untuk model semi backpacker karena menyediakan peralatan masak yang lengkap dari rice cooker, microwave hingga kompor. Walau sedikit ekstra mempelajari cara pakai peralatan-peralatan tersebut karena instruksi dan tombol peralatan semuanya menggunakan huruf hanguel.
pantry lengkap
Untungnya juga di resort ini ada semacam minimarket yang menjual beberapa kebutuhan, tetapi kami cuma beli beras dan telor karena tak berani beli yang lain, rada takut juga soalnya di Jeju makanan halal susah didapat.
nampang di depan resort
Pas disini sempat ketemu orang Indonesia, akan tetapi tinggal dan kerja di korea dan mengeluhkan hal yang sama yaitu masalah transportasi. Catatan tambahan SIM internasional yang dikeluarkan dari Indonesia tampaknya belum bisa berlaku di Jeju sehingga kalau bawa atau sewa kendaraan sendiri rada repot.