Pages

Showing posts with label FMEA. Show all posts
Showing posts with label FMEA. Show all posts

Monday, January 10, 2022

Analisa Low Pressure Feed Water Pump (Lp Pump) Dengan Metoda Failure Mode Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis

 1.       Pendahuluan

1.1.  Overview Muara Tawar Blok 1

PLTGU Muara Tawar merupakan pembangkit yang dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa Bali yang terdiri dari 5 blok, blok 1 3 Gas turbine dan combine dengan 1 steam turbine, blok 2, 3, dan 4 beroperasi masih secara open cycle, dan blok 5 dengan 1 gas turbine dan 1 steam turbine secara combined. Blok 1 yang memiliki 3 gas turbine dicombined dengan memanfaatkan sisa gas panas yang memiliki termperatur berkisar 520  degC – 550 degC (mengikuti pembebanan) untuk membangkitkan uap untuk dimanfaatkan sebagai penggerak steam turbine yang terdiri dari 2 stage yaitu sisi HP turbin dan LP turbin.


Salah satu peralatan yang berperan dalam system combined cycle ini adalah Low Pressure Pump (LP Pump) yang berfungsi untuk mentransfer kondensasi uap setelah steam turbine (dari kondensor ke hotwell) yang menuju ke LP drum. LP feedwater pump terdiri dari 3 pompa dan ketika beroperasi combined cycle dengan 3 gas turbine maka akan dioperasikan 2 pompa, dengan salah tidak dioperasikan atau standby. satu Kegagalan fungsi LP pump akan mengakibatkan berhentinya operasi system Heat Recovery Steam Generator (HRSG).

 1.2.  Studi Kaus

LP Feed Water Pump baik nomer 1,2 dan 3 terdapat indikasi adanya vibrasi dari pengecekan secara berkala yang mengharuskan dilakukan perbaikan dari sisi pompa, akan tetapi vibrasi tidak menunjukkan indikasi penurunan. Terdapat 5 komponen utama yang akan dilakukan analisa yang terdiri dari;        


Laporan gangguan LP feedwater pump yang tercatat dari sistem Ellips adalah sebagai berikut;

1.    2.    FMEA

FMEA merupakan salah satu metode pengukuran resiko peralatan dengan mengidentifikasi mode-mode penyebab kegagalan yang ditimbulkan oleh setiap komponen terhadap suatu system dalam hal ini komponen pompa LP feedwagter pump. Penilaian terhadap komponen-komponen ini akan menghasilkan suatu penilaian yang dikenal sebagai risk priority number (RPN). Standar penilaian menggunakan pendekatan severity, occurrence dan detection, dimana severity adalah dampak yang timbul apabila suatu kesalahan (failure) terjadi, occurrence adalah kemungkinan atau probabilitas atau frekuensi terjadinya kesalahan dan detection adalah kemungkinan untuk mendeteksi suatu kesalahan akan terjadi atau sebelum dampak kesalahan tersebut terjadi. Nilai tiap pendekatan terdapat di table 1. 


Hasil analisa FMEA dihasillkan table sebagai berikut

Nilai RPN tertinggi dari sisi base plate dengan nilai 75 yang dihasilkan dari nilai severity sebesar 5 yang menenunjukkan efek moderate dari kegagalan, occurance total kejadian lebih dari 10 dalam 3 tahun terakhir, akan tetapi untuk kejadian kegagalan yang diakibatkan base plate terjadi sebanyak 3 kejadian (dari 3 LP feedwater pump). Sedangkan detection 5 karena kegagalan hanya bisa dilakukan deteksi awal dari suara.

3.  FTA

Fault Tree Analysis adalah analisis diagram terstruktur yang mengidentifikasi elemen-elemen yang dapat menyebabkan kegagalan sistem. Teknik ini didasarkan pada logika deduktif dan dapat disesuaikan dengan identifikasi risiko untuk menganalisis bagaimana dampak risiko yang muncul. Berdasar studi kasus LP feedwater pump dapat diturunkan diagram fault tree analysis dengan analisa berdasarkan 5 komponen utama, yaitu;

4. Kesimpulan

Failure Mode Effect Analysis dan Fault Tree Analysis adalah metode pengukuran resiko peralatan dengan mengidentifikasi mode-mode penyebab kegagalan yang ditimbulkan oleh setiap komponen terhadap suatu system. FMEA mengukur resiko peralatan berdasarkan penilaian terhadap severity, occurrence dan detection. Penilaian tertinggi (RPN) dari baseplate dengan nilai 100. Sedangkan Fault tree analysys adalah metode mengukur resiko kegagalam peralatn dari komponen-komponen yang dihitung nilai probabilitas kegagalan komponen penyusunnya terhadap komponen utama.